GAGAL, Why not?




Terkadang orang merasakan hancur sehancur-hancurnya ketika orang tersebut gagal. Merasa paling rendah ketika dirinya gagal. Bahkan ada yang merasa hina ketika mereka gagal. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk tidak gagal dalam hal – hal yang mereka ingin capai, tuju, dan impikan. Siapa sih orang yang mau GAGAL didunia ini? Tak ada seorangpun yang ingin gagal, tetapi apa boleh dikata keGAGALan itu tidak dapat kita hindari atau bahkan kita tolak kedatangannya, karena sesungguhnya keGAGALn itu adalah pelengkap dari keSUKSESan. Ada juga pepatah yang mengatakan bahwa keGAGALan adalah awal dari keSUKSESan.

Memang terdengar sangat klasik ketika kita mengatakan “ keGAGALan adalah awal dari keSUKSESan”, atau bahkan sebagian orang sudah tidak percaya lagi dengan pepatah tersebut. Mungkin orang – orang tersebut adalah golongan orang – orang yang sudah mencoba berkali – kali lalu gagal dan gagal lagi tanpa di akhiri kesuksesan, mungkin. Sebenernya jika kalian percaya, memang keGAGlan itu adalah awal dari keSuksesan. Jika kalian sudah mencoba, mencoba, mencoba dan tetap saja gagal, coba koreksi kembali apakah jalan yang kalian ambil sudah benar atau bahkan ada suatu kesalahan disana. Karena saya sendiri sudah membuktikan kalau memang “ keGAGALan itu adalah awal dari kesuksesan”, mau bukti? Ini saya ada sedikit cerita.

Sebuah pengalaman pribadi dari diri saya mengenai perjuangan saya masuk kuliah. Tolong dicamkan ini bukan bermaksud sombong ya, Cuma berbagi pengalaman saja. Saya adalah anak dari keluarga sederhana di kota sederhana pula. Ayah saya hanya seorang PNS biasa dan ibu saya hanyalah seorang ibu rumah tangga yang hobiny masak. Kedua orang tua saya ingin sekali melihat anak – anaknya sukses, maka dari itu orang tua saya menginginkan sekali saya kuliah dan kuliah di universitas negri. Kenapa universitas negri? Karena biaya kuliah di universitas negri tidak terlalu mahal. Mungkin kalau jarak saya dan adik saya lumayan jauh kuliah di universitas swasta tidak jadi suatu masalah, tetapi karena jarak saya dan adik saya yang hanya setahun, maka mau tidak mau saya harus bisa masuk universitas negri agar biaya kuliahnya tidak terlalu mahal. Dari SD sampai SMA saya dikenal sebagai murid yang yaa bisa dibilang pintar, yah meskipun gak pintar – pintar sekali, SMP dulu sih peringkat 3 pararel UAN + UAS, hehehe. Di SMApun saya selalu peringkat 1 di kelas dari kelas 1 sampai kelas 3 SMA dan selalu masuk 10 besar di sekolah. Tetapi ternyata dengan itu saja tidak cukup mendukung saya untuk dengan mudah lolos SNMPTN masuk universitas negri. Iya, saya SNMPTN gagal lolos. Mungkin saya kurang beruntung atau mungkin saja saya terlalu mengambil jurusan dan universitas yang terlalu tinggi. Padahal teman – temn saya yang *maaf* berada jauh dibawah saya bisa dengan mudahnya lolos SNMPTN dengan jurusan yang mereka sukai. Awalnya saya berpikir ini sangat tidak adil, kenapa perjuangan saya selama ini hanya terbayarkan dengan kata – kata “ MAAF” di pengumuman SNMPTN. Apakah Tuhan tidak sayang dengan saya? Ataukah saya memang belum pantas mendapat rizki itu?


Menyerah? Tidak ada kata menyerah di kamus saya ketika saya mengingat betapa besarnya perjuangan orang tua saya membiayai saya sekolah dari SD sampai SMA. Apakah hanya rangking – rangking itu saja yang biasa saya berikan kepada orang tua saya? Apakah “masuk PTN” tidak bisa saya berikan sebagai hadiah kepada kedua orang tua saya? Apakah dengan menyerah saya membayar perjuangan besar mereka? Dalam hati saya selalu meyakinkan diri saya “ SAYA BISA MENJADI ANAK KEBANGGAAN KEDUA ORANG TUA SAYA. KETIKA SAYA DIKENALKAN DENGAN TEMAN – TEMAN ORANG TUA SAYA, SAYA TIDAK MEMALUKAN MEREKA. SAYA AKAN BERUSAHA UNTUK SELALU MENJADI KEBANGGAAN MEREKA. SAYA BISA”. Untungnya teman – teman saya adalah teman – teman terbaik, ketika mereka tau saya gagal, mereka selalu menyemangati saya dan meminjamkan buku – buku bimbel mereka kepada saya. Saya dulu memang gak ikut bimbel karena menurut saya bimbel itu mahal dan ketika saya udah berada di posisi seperti itu dengan saya bimbel akan malah memperkeruh rumus yang ada di otak saya dan bimbelnya akan sia – sia otomatis uang orang tua saya akan terbuang begitu saja. Jadi saya putuskan untuk belajar sendiri di rumah dengan bantuan buku – buku dari teman – teman saya itu. 

Rasa malas itu selalu ada ketika setiap pagi harus memandang tumpukan buku – buku tebal dengan ribuan soal didalamnya yang siap menghadang jalan saya bersantai. Hatipun sebenarnya juga belum mau diajak belajar. Jadi hal yang saya lakukan pertama kali adalah menenangkan diri saya dan mengikhlaskan keGAGALan saya. karena ketika hati kita tidak tenang, belajar setekun apapun akan sama saja, tidak masuk otak. Jadi waktu itu saya belajar SBMPTN hanya seminggu sebelum ujian dan tanpa Try Out. Dan asalkan kalian tau saja perjuangan saya tes SBMPTN itu juga banyak, dari yang daftar SBMPTN dua kali, sakit pas tes SBMPTN, dapet tempat duduk belakang dan dosen yang jaga ngobrol sendiri, duh banyak lah pokoknya. Tapi karena saya ikhlas ngejalaninnya jadi apapun hasilnya saya tidak terlalu pusing memikirkannya.

Waktu itu saya tidak hanya mengandalkan tes SBMPTN saja, karena saya udah pesimis dengan hasil tes saya itu. Bayangkan saja, matematika hanya diisi satu dan baahsa inggri diisi 5 menit sebelum jamnya habis. Lalu, saya ikut tes masuk Poltekes. Soalnya sih mudah, saya lancar ngerjainnya dan ngerasa pede dengan hasil tes tersebut, tapi ketika pengumuman saya GAGAL masuk poltekes gais. Mudah, optimis, tetapi masih GAGAL? Mungkin bukan jalan saya di poltekes. Lanjut setelah tes di poltekes saya tes di UGM jalur beasiswa apa gitu*sayalupa*. Soal tes di UGM ini gak ada sains atau pengetahuan gitu, disini hanya tes kemampuan akademik dan itu super gampang to the banget, yah setelah pengumuman ternyata saya GAGAL lagi. Ah, hampir saya menyerah dan muak dengan semua ini, kenapa saya gagal teruuuus? Kapan saya berhasilnya? Kapan ada kabar baik untuk orang tua saya? kapan? Dan ternyata kabar baik itu hadir ketika pengumuman SBMPTN dan kata – kata “Maaf” itu tidak lagi hadir dan digantikan dengan kata “ SELAMAT” . Tetapi apa yang saya inginkan ternyata tidak dikabulkan oleh Tuhan meskipun saya lolos SBMPTN, saya lolosnya SBMPTN di pilihan kedua yaitu Agribisnis tidak dipilihan pertama saya GIZI.

cie anak agribisnis Ub :p

Semua yang diberikan Tuhan memang telah saya syukuri meskipun saya hanya diberi Tuhan Lolos sebagai mahasiswa Agribisnis di Universitas Brawijaya. Tetapi setelah saya jalani dan saya tengok kebelakang ternyata Tuhan telah merencanakan hal paling baik untuk saya dan kegagalan itu adalah tanda Tuhan tidak mau saya berada dijurusan yang mungkin saya “tidak mampu” untuk menjalaninya karena kalau kalian tau dari awal SNMPTN saya memilih IPB GIZI, poltekes D4 GIZI, UGM GIZI, SBMPTN pilihan pertama GIZI, dan semuanya GAGAL dan saya memang ditakdirkan untuk menjadi mahasiswa Agribisnis. Ternyata ketika saya menjadi mahasiswa agribisnis saya menikmati kuliahnya, enjoy di segala aktivitas organisasi, sempat menjadi mahasiswa berprestasi, dan saya juga sudah mendapat beasiswa, dan yang paling saya syukuri ternyata saya termasuk orang yang diperhitungkan di fakultas maupun universitas. Di kepanitiaan saya sudah beberapa kali diberi amanah menjadi coordinator kepanitiaan dan di Universitas saya juga di beri amanah menjadi ketua redaksi majah BEM Pusat di Ub. Nilai sayapun juga tidak terlalu jelek, disemester pertama IP saya 3,9 dan semester ini *meskipunsedikiturunkarenadosennyadarifakultaslain* IP saya masih 3,7. Andai saja saya tidak di Agribisnis dan tidak di UB, apakah saya bisa seperti ini? Apakah saya bisa menjadi salah satu orang yang diperhitungkan keberadaannya? Apakah saya bisa mengenal teman – teman yang super keren sama seperti sekarang? Mungkin, apakah – apakah itu tidak akan terjawab, karena saya sudah ada di sini sebagai MAHASISWA AGRIBISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA, dan saya mensyukuri itu.

Ini majalah saya bisa diakses disini : em.ub.ac.id/upmagazine

Kisah saya belum seberapa dibandingkan dengan kisah kak Fatih. Saya memang tidak terlalu mengenal beliau tapi dari cerita – cerita yang saya dapatkan, pengalaman kegagalannya itu lebih lebih lebih dibanding saya. kalau saya hanya ditolak universitas, kak Fatih ini bahkan tidak lulus ujian nasional 2010. Bayangkan saja, ujian nasonalpun beliau tidak lulus, siapa yang tidak langsung menyerah kalau UAN saja tidak lulus? Beliau juga gagal 2 kali tes di IT Telkom, padahal dari pengalaman teman – teman saya lumayan mudah masuk di IT Telkom. Dan beliau juga gagal USM STAN. Tetapi kalau kalian lihat beliau sekarang pasti kalian tidak akan percaya. Beliau sekarang  adalah MAWAPRES 1 Fakultas Hukum 2014 dan sekarang sedang diberi amanah sebagai mentri Advokesma EM UB 2014. Gimana? Nikmat mana lagi yang masih ku sia-siakan?

Mau cerita lagi? Tetangga saya sendiri bernama Ikka dia adalah gadis yang pintar, cerdas bahkan. Ayahnya guru matematika di SMAN 1 Ngawi yang merupakan salah satu SMA favorit di Ngawi dan Ayahnya tahun 2013 kalau gak 2012 kemarin menang sebagai guru berprestasi seIndonesia. Tetapi tidak tau kenapa dia juga gagal masuk di Universitas negri. Dari STIS, SNMPTN, SBMPTN, mandiri Undip, mandiri UGM, dia gagal, iya dia gagal. Saya juga tidak tahu kenapa, dia pintar, dia juga bimbel, tapi dia masih saja gagal. Tetapi dia tidak putus asa gitu aja, dia selalu mencoba dan mencoba dan akhirnya takdir membawa dia lolos sebagai mahasiswa di STAN. Benar-benar indah . 

Dia ikka ( sumber : facebook ikka virgestra )

Cerita lain datang dari teman saya SMP dan SMA yang dulu juga mantan  saya, hahaha. Dia anak dari orang yang pas – pasan, dia pintar, dia juga atlet catur. Dia juga gagal masuk universitas negri. Dia bahkan sudah biasa melihat kata – kata “maaf” setiap membuka pengumuman hasil tes. Tapi dia tidak menyerah begitu aja dengan takdir yang tidak bagus tersebut. Dengan ilmu yang ia dapat selama 12 tahun sekolah dan berbekal belajar dari buku – buku tes CPNS, ia memberanikan diri mengikuti tes CPNS. Dan ternyata Allah memang merencanakan ia untuk bekerja, ia lolos tes CPNS dan sekarang ia ditempatkan di kementerian Hukum dan HAM RI. Subhanallah :)

Cari aja sendiri mana teman saya itu, hehehe ( sumber : facebook irsyad taufan )

Mungkin keGAGALan itu adalah salah satu cara Tuhan untuk menunjukkan jalan yang sebenarnya harus kita lalui. Seperti apa yang saya tulis di awal,jika kita mencoba suatu hal dan itu gagal berulang kali, mungkin terjadi kesalahan pada jalan yang kalian ambil, coba koreksi lagi dan jangan sekali – kali memaksakan kehendak kalian. Karena kalau Tuhan tidak meridhoi, segala macam jalan yang kalian gunakan untuk mencapai tujuan tersebut akan terjadi hambatan dan kalian akan GAGAL lagi. Cobalah menekan ego kita, berusaha mendengar nasehat orang lain dan menjalani apa saja yang telah Tuhan takdirkan ke kita, niscahya jalan hidup kita akan lebih indah.

Untuk adek – adekku yang gagal SBMPTN jangan bersedih ya. Ada berbagai macam alasan mengapa kalian gagal. Mungkin saja usahamu kurang dbandingkan dengan teman – temanmu yang lain. Yes, Hardwork will never bettay you. Kegagalan sekarang bukan berarti semuanya berakhir. The race is still going on guys. “ slow and steady wins the race… until truth and talent claim the place” BJ Novak. Yes, maybe you lost the first race but another race coming up. Your hardwork will lead you to the throne. Sebenernya kuliah gak juga harus di Universitas negri kok, masih banyak universitas swasta yang sejajar bahkan lebih bagus dari universitas negri, mungkin yang membedakan disini hanya biayanya, tapi kalau kalian kuliahnya sungguh – sungguh beasiswa akan mudah di dapat kok, tenang aja. Masalah kerja? Gak ada perusahaan yang membeda-bedakan dari universitas mana kalian berasal, semua akan kembali pada hard and softskill kalian.


Oh iya, untuk teman – teman saya yang lagi galau gara – gara IPnya pada turun *padahalsayajuga* janganlah kalian bersedih gais. Ip juga bukan dari segalanya kok. Inget kata – kata pak Wid DIT? Ip hanya kunci kalian akan masuk ruang wawancara yang mana, hasilnya? It’s come back to ourselves and our test again. Tetaplah bersyukur kita masih bisa kuliah dibandingan teman – teman diluar sana yang pengen kuliah tapi gak bisa. Inget, koreksi, perbaiki, dan jangan diulangi lagi. So, keep smile gaaais, lets take a selfie again. Hehehe

Semangaaat jeee :*

Postingan ini ternyata banyak sekali yang membaca. Saya akan sedikit mengupdate cerita tentang saya selama 4 semester di Universitas Brawijaya. selain hal - hal yang saya dapatkan diatas, ternyata Tuhan memang sangat sayang kepada saya. Di semester tiga kemarin saya sempat di amanah i menjadi seorang asisten praktikum salah satu mata kuliah di jurusan saya dan Alhamdulillahnya dari sana saya juga mendapat rupiah hasil kerja saya sendiri. selain itu di semester empat ini saya juga di amanahi menjadi dua asisten praktikum dan yang masih belum saya percayai lagi adalah saya dipilih menjadi seorang Pengurus Harian di BEM Fakultas Pertanian. Alhamdulillah saya di amanahi sebagai dirjen Komunikasi Publik. Memang awalnya saya merasa kurang pantas, tapi saya yakin dengan tetap mengemban amanah tersebut dengan baik, insha allah saya dapat menjalaninya.

Pengurus Harian Kementrian Komunikasi dan Informasi BEM FP UB 2015, Kesayangaaan banget :p

Tidak pernah menyangka saya akan seperti sekarang ini, berkumpul dengan orang - orang hebat serta menjadi suatu contoh bagi teman - teman lainnya. Akademik saya juga Alhamdulillah masih dibatas kewajaran, masih bisa masuk kelas A, kelas dengan orang - orang dengan IPK diatas rata - rata. Dan masih juga diberi kesempatan untuk mendapatkan beasiswa lagi. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah selalu saya ucapkan jika mengingat perjuangan saya dua tahun yang lalu dan sedikit keberhasilan saya sekarang. Puas? Tentu saja tidak, masih ada banyak langit di atas yang harus saya jajari. Intinya tidak ada suatu penyesalan yang berarti dari kegagalan saya dulu dengan kesuksesan saya sekarang. Yang terpenting jika kamu GAGAL pada suatu hal, jangan stuck dan terlalu meratapi kegagalanmu tersebut. Mungkin kamu di bidang itu GAGAL, coba buka mata hati dan pikiran kamu untuk mencoba hal lain, siapa tau kamu sukses di sana.

Gaji Pertama, gak seberapa sih hasilnya tapi perjuangannya :D

Intinya dulu ketika saya tidak diterima di universitas dan jurusan yang saya inginkan, saya harus bisa SUKSES dengan memilih cara lain. Ya ini cara saya, mengikuti organisasi kampus, belajar tekun IPK memuaskan dan dapat beasiswa, serta dapat menghasilkan rupiah dari kerja saya sendiri. Apakah kamu punya CARA LAIN dalam mencapai KESUKSESANmu?

Teman - teman kelas A, yang memang pintar dan luar biasa cerdasnya :D

Woooaaa, saya cerita ternyata udah panjang kali lebar kali tinggi ajah ya. capek nih gais, segitu aja yah. 

Dan, Hey kamu!  Iya kamu yang masih sedih akan kegagalanmu dan kamu kamu yang takut akan kegagalan. Duh, KAMPUNGAN !!!


Salam SUKSES dari mata kodok, mumumu :***

nb : maaf buat mas fatih, ikka, sama topan kisah hidupnya saya jadikan cerita :)

You Might Also Like

24 komentar

  1. Selamat ya, mungkin memang itu yang ditakdirkan Allah buat kamu. :)
    Nah kan, aku juga diterima di pilihan kedua. Tapi nggak pa-pa lah, rajin-rajin syukur aja.
    Semoga Allah memberkahi kita semua! :)
    Amiin

    Btw, aku komen pertama nih :p
    Kasih dorprize dong! #eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, rencana Allah itu emang yang paling sempurna :)
      aaamin, semangat buat kita ^^9

      nih, ada kacang kulit kalo mau dapet doorprize :D

      Hapus
  2. Selamat, meski gagal berulang kali, bukanlah akhir dari segalanya. Allah masih sayang dan ingin menunjukkan ajaln lain yang terbaik bagi-Nya. Ya, benar. Sekaligus menempa mental agar tangguh. Salam kenal. Oh ya, aku juga sering banget gagal, kok, hehe. Lagi cari jalan agar bisa berhasil sebab takut ada langkah salah. :)

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah. Selalu ada cara terindah tak terduga dari Tuhan untuk mengganti kecewa kita.:')

    Selamat buat kamu. Semoga menjadi mahasiswi Unibraw yang berprestasi IQ dan SQ. Terus kejar mimpi, meski gagal, jatuh, bangkit, berjalan, tersungkur, berdiri, dan akhirnya berlari lagi untuk mengejar mimpi itu. Semangattttt^^

    BalasHapus
  4. Cieeeeee duh gak nyangka deh, beneran, Kak Kikik bisa secemerlang itu... kok kalo tiap ketemu kopdar kayak bukan sosok Kak Kikik yang aku biasa ajak ngobrol yak? -_- Sumpah jauh banget.

    Tapi dari cerita Kak Kikik yang mengejutkan ini, suatu kesimpulan yang aku dapet adalah, kegagalan adalah suatu jatuh yang terjadi kalo kita pengen bisa berjalan dengan baik dan benar. Mungkin awalnya kita gagal, tapi kalo berusaha terus pasti berhasil :D

    Ah beberapa postingan hari ini isinya inspiratif semua deh.
    Salut buat Kak Kikik yang bisa dapet IP setinggu itu :D
    Ah speechless ah

    BalasHapus
  5. WAUWW, MASYAALAH. Ceritanya inspiratif dan mengagumkan. susah berkata apa lagi. mungkin kta juga mesti berada di tempat yang membuat kita semangat mengejar impian. lingkungan mempengaruhi kita ;-)

    BalasHapus
  6. Ah, Kak Kiki terima kasih sudah berbagi ya! Sebetulnya itu tergantung masing-masing orang ya bakalan menanggapi 'gagal'-nya sendiri itu seperti apa. Kadang ada yang langsung introspeksi, tapi ada juga yang down dulu, memperbaiki perasaannya agak lama. Yah. Setidaknya semuanya pasti tahu kalau di balik itu semua ada hikmah yang indah ya :))

    BalasHapus
  7. habis baca ini, jadi keinget masa2ku nyari kuliah. butuh perjuangan, siapin hati yg lapang utk ngeliat kata 'maaf' dipengumuman.
    memang ya, kita dapat hikmahnya stlh bbrp lama dijalani.
    ngomong2 udah smster brp mbak?

    BalasHapus
  8. Gagal itu bagus, Semakin banyak gagal semakin besar kemungkinan buat sukses!!! Tapi juga jangan di jadiin habbit ya hahaha

    BalasHapus
  9. Kisahnya hampir sama kayak aku waktu mau kuliah. Banyak gagalnya, sedih, kecewa, pengin nangis, sakit hati, sampai akhirnya mau nyerah. But that's life. Tanpa gagal, kita nggak mungkin ngerasain yang namanya bahagia karena sukses. Justru, kesuksesan yang diraih dalam proses panjang biasanya bertahan panjang/lama juga. Semoga semua hasil yang udah kamu terima sekarang nggak bikin cepet puas ya.

    Karena menurutku kesuksesan itu masih harus terus diraih:)

    Btw, ngomongin ipk, jadi keingetan lagi gegara ipk turun. *tiba-tiba galau*

    BalasHapus
  10. aku malah banyak gagalnya dalam hidup -__- tapi ya gitu.. terusin ajah. daripada menyerah, percuma.

    kamu hebat yah bisa dapet beasiswa, jadi mahasiswa unggulan juga. intinya kalo kita gagal bukan berarti semuanya gagal. ada jalan yang menuntun kita, buat jadi sukses. :))

    BalasHapus
  11. well yaaa..pasti semua sudah diatur sama Alloh ya cc...bisa jadi gagal di sini karena memang akan ada hal yang jauh lebih indah di areayang lain..jadi belum diterima atau belum diloloskan belum tentu adalah sebuah kegagalan..kegagalan hanyalah terjadi untuk orang yang berhenti mencoba... *aseeeek hhehehe..jadi apapun itu jangan mudah menyerah ya, gaes...oke deh! SELAMAT ya anak Agribisnis, cieeehhh

    BalasHapus
  12. Waaaaah selamat ya. udah jadi anak Universitas brawijaya. keren banget!!!
    harus tetap bersyukur dong walaupun diterima di pilihan ke dua. yang penting UB men. gilak itu keren banget..

    ternyata kita seumuran yak. kenalin, aku anak ilmu komunikasi universitas mulawarman lewat jalur sbmptn hehehe
    oh iya, bukan negri, tapi negeri hehehe.

    BalasHapus
  13. ciee selamat yaa yang ketrima di Universitas Brawijaya :D
    pilihan pertama atau pilihan kedua gak penting hehe yang penting ketrima :D

    BalasHapus
  14. wahhhh ceritanya keren sekali kak hihihi. kegagalan memang kunci kesuksesan, dari kegagalan kita semua bisa belajar lebih baik dari sebelumnya. Dan dari kegagalan itu ternyata kita bisa di beri lebih dari yang kita harapkan. Allah memang tau apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita mau. Mungkin ini memang udah jadi jalan kk kuliah di ub, dan ternyata di ub prestasinya bagus banget :D ohh ya ngomong-ngomong tentang ub, temen aku kemarin snmptn ada 3 orang yang di terima di sana. duhhh senengnya liat teman-temen sukses di sana hihihi

    BalasHapus
  15. wahhhhhh dewasa bingit :D
    kegagalan emang salah satu cara tuhan memberi jalan yang lebih baik pada manusia.
    mungkin kalau sukses sebelumnya, mungkin hidup kita nggak lebih bahagia dari yang sekarang.
    intinya sih bersyukur :D
    Vina juga sering gagal. semakin kita gagal, semakin berkurang jatah gagal yang ada, ayo habiskan sisa kegagalan yang ada.
    ini kalau nggak salah ada baca dimana gitu ya..
    hihihi

    bicara soal IP, okeh, kayaknya semster ini bakalan di wawancara sama Penasehat Akademi karena turun ._. aaaaakkk :|

    BalasHapus
  16. Waw, udah ketemu sama kak kiky berapa kali ya tapi baru tau background-nya gimana baru sekaraang ._.

    Aku setuju sih, dan juga sering mempromosikan quote 'Kegagalan selalu memberikan kita kesempatan untuk memulai sesuatu dengan cara yang lebih cerdas.'

    Ya, kegagalan selalu memberikan pelajaran, selalu memaksa kita bertanya-tanya apa yang salah? kenapa bisa gagal? Kenapa setelah sekian kali mencoba tapi masih belum berhasil? Tapi, mungkin, ketika kita sudah kehabisan jawaban, tetapi kita masih terus mencoba, maka itulah saatnya Sang Pencipta bertindak ^^ Nice post.

    BalasHapus
  17. Nggak sengaja ketemu blog ini, dan subhanallah ceritanya inspiratif banget kak! Thn ini saya gagal SNMPTN, SBMPTN, mandiri Unair Gel. 1 dan 2, dan SPMK UB dan belum ada cadangan dimana2. Tadinya pikiran dan perasaan saya kacau, hampir putus asa kenapa nggak pernahl berhasil, padahal saya yakin sudah berusaha. Dan setelah baca blog kakak, saya jadi sadar kalau apa yang saya alami sekarang bukan apa-apa dibandingkan pengalaman orang2 sukses kayak kakak dkk (aamiin).

    Mungkin selama ini kita yang terlalu egois dengan keinginan kita yang belum tentu terbaik untuk kita. Apa pun itu hasilnya, rencana Tuhan selalu lebih baik dari keinginan kita.
    Makasih kak sebelumnya udah sharing :))

    BalasHapus
  18. Kak terimakasih blognya inspiratif banget kak , saya jadi sadar banyak orang di luar sana yang berusaha juga masuk ptn. Saya jadi semakin semangat belajar agar tidak gagal di sbmptn 2015 kak saya lagi fight untuk sbmptn nih kak makasih ya quotesnya kece hahaha #MABAFITB 2015 (aamiin)

    BalasHapus
  19. kak izin share di blog ku yaaaa
    penamanusia.blogspot.com
    terimakasih
    Semoga saya juga bisa seperti kakak.
    insyaAllah Calon Mahasiswa UB 2016 :) aaamiinn

    BalasHapus
  20. Kak.. Ceritanya bagus bgt, sangat menginspirasiku yg gagal sbmptn tahun 2017 juga gagal um tahun ini. Perasaanku saat ini lagi gak karuan. Mikirin ortu karena anaknya belum bisa ngebanggain mereka. Tapi aku yakin Allah akan memberiku jalan terbaik jalan yg indah dari apa yg kita rencanakan. Aku yakin tahun depan aku bisa banggain mereka dengan menjadi mahasiswa unsoed/ugm.

    BalasHapus
  21. Aku mungkin telat banget baca ini, tapi aku mau ngucapin Makasihhhhh banget Jazaakillaah khayr ka, aku sekarang berada di titik terendah dihidupku selama 18 tahun, gagal 4x snm,sbm,smm dan usm stan, tapi aku yakin seyakin yakinnya Allaah sudah menetapkan jalan terbaik, cuma aku yang harus mencari jalan mana yang harus kulalui untuk mencapai itu, dan sekarang aku merasa kegagalanku sekarang akan membawa kesuksesanku di masa depan cukup tawakal, ikhtiar dan usaha. Intinya Innallaaha ma'anna

    BalasHapus
  22. Aku mungkin telat banget baca ini, tapi aku mau ngucapin Makasihhhhh banget Jazaakillaah khayr ka, aku sekarang berada di titik terendah dihidupku selama 18 tahun, gagal 4x snm,sbm,smm dan usm stan, tapi aku yakin seyakin yakinnya Allaah sudah menetapkan jalan terbaik, cuma aku yang harus mencari jalan mana yang harus kulalui untuk mencapai itu, dan sekarang aku merasa kegagalanku sekarang akan membawa kesuksesanku di masa depan cukup tawakal, ikhtiar dan usaha. Intinya Innallaaha ma'anna

    BalasHapus
  23. gasengaja nemu blog ini disaat tau kalau gk keterima SNMPTN ancur banget sih rasanya tapi lewat cerita cerita blog ini aku sedikit membaik dan sadar kalau didepan masih banyak opsi lain ketika kita gagal dalam opsi yang kita ambil terimakasih...

    BalasHapus

Seperti didengarkan jika kamu memberi komentar :)