Siapa FIKRI ?



Itu yang hitam putih fotonya Fikri gaaais :D

Well, pasti kalian bertanya – tanya dengan judul posting saya diatas? Udahlah ngaku aja. Pasti kalian kemal alias kepo maksimal dengan sosok Fikri yang dengan khususnya saya jadikan judul postingan. Apakah fikri ini adalah salah seorang yang telah berhasil membuat saya jatuh cinta dan berhasil membuat saya move on dari seorang cowok Bego berkulit hitam itu, itu yang pernah saya tulis? Atau mungkin fikri ini artis baru yang gantengnya melebihi Al Ghazali dan Aliando? Atau mungkin fikri ini sosok yang dikagumi dijajaran MK seperti itu? Eh, atau mungkin Fikri ini masih mempunyai sodara dengan aceng fikri? Hahaha, bukan. Fikri yang saya maksud disini adalah Fikri Dolasmantya Surya mahasiswa baru disebuh universitas di malang pada tahun 2013. Dan saya tahu kok pertanyaan kalian selanjutnya, kenapa saya mengangkat dia sebagi judul postingan saya? Ada apakah dengan si Fikri ini? Jeng jeng jeng jeng…..

Jadi begini ceritanya teman – teman. Fikri adalah salah seorang mahasiswa baru tahun 2013 jurusan planologi di salah satu universitas di Malang. Seperti mahasiswa baru lainnya di setiap universitas di Indonesia, Fikri harus menjalani kewajibannya sebagai maba yaitu mengikuti Ospek yang diadakan di universitasnya tersebut. mungkin setiap universitas bahkan setiap jurusan memiliki ospek yang berbeda dengan universitas dan jurusan yang berbeda pula. Contohnya di universitas saya ospek mungkin hanya upacara dan mendengarkan materi serta games – games kecil, mungkin ospek di universitas saya akan berbeda dengan universitas lain yang mungkin ospeknya lebih ringan atau malah lebih berat dari universitas saya. nah, ospek di jurusan Fikri ini naasnya lebih kejam dari ospek yang mungkin teman – teman jalani. Kalo ospek ditempat saya gak ngebolehin melakukan masa orientasi diluar kampus kalau universitasnya si fikri ini ngebolehin. Dan pada ospek jurusannya Fikri ini dilakukan jauh dari universitasnya yaitu di Pantai Goa Cina. Terdapat kabar bahwa si Fikri ini meninggal disela ospek yang ia ikuti dan parahnya meninggalnya si fikri ini diduga tidak wajar. Ada yang bilang si fikri ini meningggal karena kekerasan yang ia alami pada ospek tersebut dan ternyata ada juga yang menambahi kalau di ospek tersebut juga telah terjadi pelecehan seksual oleh senior ke juniornya. Info lebih lengkapnya atau jika kurang puas cari di google.

Ini sok candid gitu pas suruh nulisin gimana ospek seharusnya :D

Mungkin dari setip individu itu akan mempunyai pendapat dan mengartikan ospek itu sendiri-sendiri. Ada yang lebih suka ospek dengan kekerasan ada juga yang lebih suka ospek Cuma duduk dengerin materi. 
Kalau menurut saya sih ospek seharusnya bukan dijadikan ajang balas dendam kepada adek tingkatnya, tetapi lebih mengutamakan pembelajaran ke adik tingkatnya agar bisa jauh lebih baik kedepnnya. Namanya juga pengenalan kehidupan di kampus seharusnya ospek juga lebih mengutamakan pengenalan birokrasi, jajaran dekanat, unit aktivitas mahasiswa, belajar menjadi mahasiswa yang baik, pokoknyayang berhubungan dengan kampus sih oke oke aja menurut saya. kalau mengenai kekerasan itu sebenarnya tujuannya buat apa? Apa dengan kekerasan mahasiswa bisa jadi lebih baik? Adanya sih dendam tiap tahun. Kalau tentang yang kaka senior marahin adek tingkatnya sih menurut saya masih gapapa toh biasanya kaka senior marah kita gak rugi apa – apa, suara mereka ini yang habis. Dan kalo mereka suruh kita jawab itu sebenernya ngelatih kita untuk berani berbicara, karena kuliah itu beda sama sekolah men. Kita dituntut untuk lebih berani mengutarakan pendapat kita jadi kita gak pasif kaya di sekolah. Yang terpenting itu jangan sampai kekerasan fisik kaya yang dialami Fikri apalagi pelecehan seksual, ini gak banget.

O iya, kenapa saya nulis kaya gini. soalnya kemarin pagi pas saya CFDan ada sekelompok pemuda dari universitas diseluruh Malang mengadakan aksi peduli Fikri gitu. Saya salut sama mereka soalnya mereka masih mau peduli dengan kasus Fikri ini. Yah, kalo kalian tau aja sih, sebenernya kasus Fikri ini sangat ditutup-tutupi oleh universitasnya. Bahkan reporter dari salah satu situs berita online mau minta keterangan dari universitas tersebut aja dilempar – lempar kesini kesana.pokoknya kasus ini ditutupi banget. Bahkan gak semua orang tau kasus Fikri ini saking ketatnya penutupan informasinya. Maka dari itu saya tertarik banget sama kasus ini dan selalu mengikuti kelanjutan beritaya. Tapi sayang banget sampai sekarang belum ada yang dijadikan tersangka dalam kasus ini, padahal udah hampir setahun. Yah semoga aja yang terbaik untuk kasus ini segera diberi jalan.

Jadi, ospek itu sebaiknya gimana mblo?

You Might Also Like

6 komentar

  1. Baca ini dan langsung ngesearch di mbah gugel dan ternyata universitanya..... pantes aja kak. disana kan banyak kabar yg beredar ospeknya gitu. tapi baru tau ada kasus ini-_- kudet bgt gua wkwkwk

    Kalau menurut aku ya.. ospek tu boleh-boleh aja buat maba disiplin dan kalau ada pelatihan menta dikit-dikit gppl tapi nggak usah keterlaluan banget. apalagi biasanya katanya senior mloncoin maba gitu~ huhu tapi kayaknya sebagian maba ospek itu kayak momok wakakak. Itu kalau mabanya gue deng-_- takut banget sama ospek. di fakultas lain cuma seminggu dua minggu.. fakultas gue katanya sebulan --" #ehkokjadicurhat

    BalasHapus
  2. Turut simpati buat cerita diatas,,,

    Ospek di kampus-kampus baiknya tak ada kekerasan dan jangan dilakukan diluar kampus. Ini tempat menimba ilmu bukan untuk acara penindasan. Stop budaya yang sudah basi yaitu kedok masa perkenalan dengan senioran. Menurut gue dimasa perkuliahan berlangsung kita juga bakalan kenal juga sama snior kita.

    BalasHapus
  3. Iya sih. Ospek udah enggak jaman pakai kekerasan. Ospek itu kan perkenalan. Kalau dari awal udah ada kekerasan, biasanya para yuniornya juga akan meniru di tahun berikutnya karena sudah tradisi. Padahal kalau mau membuat perubahan, ya ganti ospeknya dengan ospek gaul kaya ngadain stand up comedy maba, cerdas cermat maba, saling silang antar fakultas perkenalan, de el el. Kayanya itu lebih asik kali ya daripada ngadain ospek kekerasan yang duh, ntar juga di akhirat bakal ditanya kenapa kurang kerjaan berbuat kekerasan saat ospek. Ckck

    BalasHapus
  4. lah aku malah baru tau tentang ini, wah itu kenapa ya kok ditutup-tutupin segala, kasian kan keluarga almarhum gak tau siapa pelakunya. ternyata masih ada ya jaman sekarang ospek pake kekerasan gitu, padahal kalau di kampusku kalau seniornya ngebentak di depan muka maba aja gak boleh loh. Kalau menurutku sih ospek itu ya pengenalan kampus aja lah gak pake kekerasan gitu, lagian bukan sekolah militer juga.

    BalasHapus
  5. untung kampus gue ospeknya cuma duduk, dengerin ceramah seputar kampus, games2. 2 hari selesai..
    sedih bacanya kalo sampe ada yang meninggal pas ospek. Tapi, ospek yang senioritasnya kuat itu menurut gue juga ngelatih menatl sih biar tahan banting di dunia kerja pas sudah lulus nanti. gak mungkin kan kerj gak dimarahin bos? nah, pas ospek itu mentalnya sudah dilatih..

    BalasHapus

Seperti didengarkan jika kamu memberi komentar :)