2015 Tanpa Bromo, Rindu

Bromo dua tahun lalu :(

Dua tahun berturut-turut dipertemukan dengan Bromo dan tepat di tahun 2015 saya tidak diberikan kesempatan untuk bertemu dengannya. Rindu, rindu akan sunrisenya, pasir berbisik, kawah, padang savana, serta hiruk pikuk pengunjung Bromo. Baru saja setahun tidak ketemu, di awal tahun 2016 Bromo ngambek sama sama terus tiba-tiba mengeluarkan batuk kecilnya. Duh, jangan lama-lama ya, saya sudah merindukanmu Bromo.

Tahun 2013 saya diberi kesempatan mengunjungi Bromo bersama teman – teman KOMINFO EM UB 2013. Awalnya saya gak ikut soalnya ada kakak ketemu gede saya yang nikahan dan harus balik ke Ngawi. Tapi ketika saya balik ke Ngawi orang tua saya malah ke Kalimantan, karena kesepian jadinya saya balik ke Malang setelah kakak saya nikahan dan ikut ke Bromo.

Ajes, Ami, Ashya :p

Banyak cerita lucu yang saya dapatkan saat berkunjung ke Bromo pertama kali itu dengan menggunakan motor. Pertama, pengalaman ke Bromo naik motor. Ini benar-benar pengalaman pertama seumur hidup ke tempat wisata dengan motor. Berangkat jam 00.00 dengan menggunakan motor pasti kalian tau betapa dinginnya. Rasa ngantuk juga menerpa sepanjang perjalanan. Selain itu saya juga berkali-kali spot jantung karena jalan ke Bromo yang berlika-liku seperti perjalanan cintaku, opo seh shya, hehehe. Dan diperjalanan gelap malam dengan ditemani udara dingin yang menusuk ke tulang, ada satu motor rombongan yang macet. Meskipun bukan motor saya yang macet sih tapi tetap sedih juga. Gara-gara motor macet itu jadi kita gak bisa ke penanjakan buat lihat sunrise. Awalnya sih sedih sudah jauh – jauh gak dapet sunrise, tapi keselamatan teman-teman jauh lebih penting daripada sunrise, eaaaaak.

Ala-ala 5 cm -__-

Karena dulu saya ke bromo saat usia saya masih kecil, jadi ketika sampai di bromo saya benar – benar takjub terutama ketika motor mio hitam kesayangan saya harus berjalan di lautan pasir. Susah loh, percayalah teman. Saya sarankan jangan sekali-kali ke bromo pake motor, disamping waktu habis juga bensinpun habis, capek juga. Jadi, buat pengalaman aja ya ke bromo pake motor apalagi pake mita. Tapi kalau ditanya pemandangannya, beeeeuh Subhanallah banget deh. Meskipun harus mendaki dan jalan beberapa meter saya tidak merasa rugi.

Ini yang membuat rindu

Pengalaman ke dua saya di tahun 2014 adalah ke bromo bersama teman – teman PIK EM UB 2014. Alhamdulillah, di 2014 ini saya bisa dipertemukan dengan sunrise bromo meskipun harus berjubel-jubel dengan orang tapi tetap saya syukuri. Oh iya, 2014 ini juga banyak cerita selain pengalaman ke sana naik motor lagi, juga karena saya jatuh dari motor. Kalau di tahun 2013 saya pulang dan pergi lewat jalan yang sama, tidak untuk tahun 2014 ini. Jalan berangkat dan pulang berbeda. Kalau teman-teman pernah ke Bromo, jalan pulang saya ini lewat Tumpang. Jalan pulang yang kami tempuh lebih ekstrem dari pada jalan berangkatnya dan ketika pulang inilah saya terjatuh. Badan pegel semua padahal besoknya ujian. Ini nih yang membuat saya kangen berat dengan bromo.

Sunrise :)



Rindu mereka :(

Berharap di 2016 ini saya bisa dipertemukan lagi dengan bromo, mau ke bromonya sama siapapun saya tidak peduli, harapan saya, saya bisa bertemu dengannya lagi. Menjenguk bromo yang kala itu sempat batuk.

Bromo, saya rindu dengan mu. Sampaikan kepada siapapun disana untuk mengajak saya kembali mengunjungimu.


Dan tujuan dari postingan ini adalah kode buat siapapun yang baca biar diajakin ke sana,


Hehe
Hehe
Hehe


Sampai jumpa

Semoga bahagia ^^

You Might Also Like

6 komentar

Seperti didengarkan jika kamu memberi komentar :)