Waktu itu temen kosan saya di
Malang, Riska, Mbak Firda, dan Artha ngajakin saya buat main sebelum saya
kembali ke Ngawi. Rencananya sih kami mau main ke Blitar dua hari ke rumah
Artha terus dua hari ke Kediri ke rumah Riska. Tapi kenyataannya kami hanya
main ke rumah Riska di Kediri karena Artha ada tes kerja di Jogja.
Setelah kemarin saya share tentang
pengalaman tes CPNS di Bali, sekarang saya mau share beberapa destinasi wisata
di Bali. Ya sambil menyelam minum airlah, jadi sambil tes sekalian liburan. Gak
banyak kok tempat destinasi yang bakal saya share disini, cuma tiga aja yang
menurut saya masih jarang di ulas di blog atau website lain. Dan menurut saya
tempat wisata ini cocok banget buat kita-kita yang suka liburan sekalian
belajar, karena tempat wisata ini gak hanya ngasih kesegaran otak dan pikiran
juga ngasih ilmu yang bermanfaat.
Ini penampakan kaosnya di foto pas didalem bioskop |
Buat temen-temen yang mungkin
sudah pernah baca di Kaskus pasti sudah tau mengenai thread mengenai Keluarga
Tak Kasat Mata. Pada thread tersebut Genta menceritakan pengalaman-pengalaman
mistisnya di kantor ia bekerja dulu di Jogja dan cerita tersebut menjadi trending
di Kaskus dan sudah dibagikan sebanyak lebih dari 15000 kali. Sukses menjadi
trending di kaskus, cerita Keluarga Tak Kasat Mata juga sempat dijadikan buku
dengan judul yang sama. Pada pertengahan 2017 cerita tersebut diangkat menjadi
salah satu judul film layar lebar.
Diangkatnya cerita Keluarga Tak
Kasat Mata ke layar lebar bebarengan dengan hangat-hangatnya dunia perfilman di
indonesia yang mengangkat genre horor. Hampir setiap bulan pasti ada satu film
horor yang tayang dibioskop. Ibaratnya nih semua PH di Indonesia berlomba-lomba
membuat film horor dan mencoba membuktikan film horor mana yang layak dan
benar-benar horor bagi pemirsa.
Apa mungkin alasan tersebut
menjadikan film Keluarga Tak Kasat Mata ini terasa terburu-buru untuk dibuat tanpa
persiapan yang matang sehingga hasilnya sedikit mengecewakan? Yah, saya tidak
tau itu, yang saya tau adalah saya merasa kecewa dengan hasil dari film ini
yang jauh dari ekspektasi saya.
Oke, sebelumnya saya mau berterimakasih
kepada Nia si empunya akun instagram @rrachmanias yang
sudah memberi komentar di snapgram saya sehingga judul postingan yang unyuu ini
bisa tercipta.
Jadi sekitar sebulan yang lalu,
saya itu ada panggilan buat tes CPNS di Bali.
Tenang, gak hanya kalian aja kok
yang tanya “Hlo Ashya kok tes di Bali? Jauh banget? Kenapa gak tes
di Surabaya aja? Kan lebih deket?”, yah pertanyaan-pertanyaan yang
mirip seperti itu selalu ditanyakan pada saya ketika saya cerita kalo saya tes
CPNS di Bali. Saya sebenernya bingung mau mulai cerita dari mana. Soalnya
cerita tes CPNS saya ini penuh dengan drama. Dah kaya drama-drama korea gitu
paling.
Singkat cerita nih ya, waktu itu
saya lagi ada di rumah Ngawi dan tiba-tiba beredar berita-berita ada bukaan
CPNS nasional gedhe-gedhean. Ternyata berita itu gak hoax, memang pemerintah mengadakan bukaan CPNS periode dua yang
diikuti puluhan kementerian yang salah satunya adalah Kementerian
Pertanian.Awalnya saya gak tertarik soalnya disemua persyaratan itu harus
ngelampirin ijazah dan transkip asli. Nah saya aja baru lulus kemarin, daftar
wisuda aja baru kelar dan jadwal wisuda belom ada, gimana bisa dapet tuh ijazah
sama transkip asli.
Halo, karena masa perkuliahan
saya sudah selesai dengan segala tetek bengeknya, sekarang saya mau cerita.
Hmm, enggak cerita tapi sharing aja kali ya tentang pengalaman tes-tes yang
pernah saya jalani. Siapa tau pembaca blog ini ada yang mau lamar kerja di
tempat itu jadi ada persiapan lebih.
Sebenernya saya sudah pernah tes
kerja di koran Kompas Solo ngelamar jadi Reporter pada Bulan Agustus lalu,
tetapi karena tidak dapat izin dari orang tua akhirnya saya gak lanjutin tes di
Kompas itu. Eh tapi saya sempet tes psikotes disana. Awalnya saya kira psikotesnya
biasa ya seperti psikotes pada umumnya, ternyata selain psikotes juga ada tes
Bahasa Indonesia seperti membenarkan kalimat, membuat tulisan, serta mengartikan
dua artikel Bahasa Inggris. Tes mulai jam satu selesai jam limaan, tau sendiri
gimana capeknya tangan hayati ini menulis haha
Beberapa hari yang lalu ketika
buka playstore ingin mendownload telegram, saya menemukan satu aplikasi yang
menarik perhatian saya. Aplikasi itu namanya InstaMini. Karena penasaran dan
downloadnya gratis, saya langsung download saja itu aplikasi. Sebelum pencet
tombol download di playstore saya baca-baca tuh komenannya. Banyak yang bilang
bagus, wajib download, gak nyesel deh kalo download, sampai ada yang menyesal
karena pada akhirnya diminta bayar. Hah, gimana tuh maksudnya? Rasa penasaran
saya semakin besar, dan booom langsung deh saya pencet tombol download.
Beberapa minggu yang lalu, saya
bersama dike yang punya blog LOLIPOP GIRL mencari diskonan di Saboten Shokudo. Saboten
Shokudo itu semacam cafe resto jejepangan di Malang yang terkenal ramah di
kantong mahasiswa dan emang suka ngasih diskonan. Soal rasa? Yah, sesuai
harganyalah ya, malah menurut aku enak dan ini tempat makan jejepangan yang
sering aku kunjungi di Malang.
Teman-teman Earth Hour Malang |
Sebagai bentuk peringatan Hari
Bebas Emisi yang jatuh pada 20 September setiap tahunnya, pada 2017 ini Earth
Hour Malang mengadakan aksi yang dibagi menjadi dua hari dengan dua kegiatan
yang berbeda. Aksi pertama yaitu kampanye mengenai pentingnya menggunakan
angkot sebagai bentuk pengurangan emisi yang dilaksanakan pada Jumat, 22
September 2017. Pada aksi pertama ini teman-teman Earth Hour Malang dibagi
menjadi dua kelompok karena terdapat dua tempat aksi yang berbeda yaitu di
Jalan Veteran dan di Stasiun Malang Kota Baru. Kebetulan saya mendapat bagian
di Stasiun Malang Kota Baru.
Halo, selamat berakhir pekan.
Pada bertanya-tanya gak sih, saya
gak pernah nulis kemana?
Jadi kemarin-kemarin itu
ceritanya saya skripsian dan terbengkalailah blog ini. Merasa sangat bersalah,
tapi ya gimana. Sebelumnya mau ngucapin terimakasih buat semua yang udah setia
baca blog ini. Terharu banget meskipun saya gak pernah nulis selama skripsi
tapi blog ini masih rame. Sampai pada nge DM instagram dan ngirim email.
Makasih ya, berkat kalian aku semangat ngeblog lagi.
Selamat Hari Kartini untuk Ibu
Kartini yang sudah tenang di sisi-Nya.
Selamat Hari Kartini untuk wanita
pejuang emansipasi dimanapun kalian berada.
Selamat Hari Kartini untuk
seluruh wanita di Indonesia.
Beberapa hari yang lalu,
komunitas yang saya ikuti yaitu Earth Hour Malang diundang oleh Komunitas Penggerak
Pecinta Film Indonesia (KPPFI) untuk sama-sama menonton film Kartini yang
disutradarai Hanung Bramantyo. Tanpa fikir panjang, karena lagi bosen skripsian
dan juga penasaran sama filmnya, akhirnya saya memutuskan untuk menonton.
Haloo, saya kembali lagi setelah sebulan
tidak menjamah blog ini dengan sebuah cerita saya di hari Minggu kemarin.
Jadi Minggu, 9 April 2017 kemarin
saya dan teman-teman kabinet dari EHM rapat. Rapatnya rada beda dari biasanya.
Yah biasanya kami rapat di cafe atau di taman tapi hari itu kami memutuskan
untuk rapat di salah satu rumah teman kami yaitu Aldike.
Kami bersepuluh dengan anggota
Mbak Ilma, Tiara, Salsa, Amanda, Ogix, Frido, Fikri, Mas Dimbo dan Saya berangkat
ke rumah Dike sekitar pukul 9 yang sebelum itu ada drama nunggu Frido (like as usual doi selalu telat) di pom bensin
jam set 7 janjiannya tapi baru berangkat jam set 8. Kami gak langsung kerumah
Dike, tapi kami Salsa dulu soalnya cuma Salsa yang tau rumahnya Dike. Setelah
sampai dirumahnyas Si Salsa kami gak langsung cuss ke rumah Dike karena kami
sarapan dulu. Biasalah awalnya enggak, enggak, eh giliran satu orang ambil
sarapan yang lainnya ngikut ya udah deh pada sarapan semuanya. Setelah sarapan
itulah kami baru berangkat yang bener-bener berangkat.
Malang sore itu terasa syahdu,
ketika Rere memutuskan untuk menghabiskan sorenya di kedai langgannya dulu di
pojokkan Jalan Patimura. Sudah lama Rere tidak berkunjung ke kedai kopi itu.
Sekarang atau empat tahun lalu, kedai kopi itu terasa masih sama tak ada yang
berubah. Hot chocolate dan Green tea lattenya masih seenak dulu.
Suasana tenang yang kedai itu ciptakan juga masih sama dengan empat tahun lalu.
Bahkan, senja di kedai itupun masih sama dengan empat tahun lalu.
Sesuatu yang membuatnya terasa
berbeda adalah dulu, empat tahun lalu, ada seseorang yang selalu menemani Rere
untuk sekedar mengobrol dan menghabiskan senja di kedai tersebut. Rere sendiri
tak tau kemana perginya dia yang selalu menemaninya pergi ke kedai kopi itu. Sudah
hampir empat tahun dia menghilang. Rere tak mengetahui dimana keberadaannya
terlebih lagi kabarnya. Dia seakan menghilang bersama dengan kenangan masa lalu
Rere.
hehehe, pengen nyoba nulis cerita menye-menye di blog ini. Semoga saya konsekuen ya.
emang udah tiga kali nulis kaya gini, tp mentok mentoknya gak jadi nulis cuma sampai sini aja.
semoga yg ini gak kaya gitu ya hehe
SEMANGAT !!!
emang udah tiga kali nulis kaya gini, tp mentok mentoknya gak jadi nulis cuma sampai sini aja.
semoga yg ini gak kaya gitu ya hehe
SEMANGAT !!!
Apakah itu?
Ternyata oh ternyata, kosan saya akan berpindah kepemilikan. Singkatnya
sih, Abah yang punya hampir 8 kosan ini menjual kosnya yang kebetulan yang laku
ke jual adalah kos yang saya tempati sekarang. Oleh karena itu, abah
mengumpulkan kita semua untuk perpisahan.
Finally, saya bisa nulis lagi
Kaya merasa berdosa Desember
sudah selesai dan tahun sudah berganti baru tapi tak kunjung menulis di blog
ini. Maafkan saya yang hanya manusia biasa ini. Mau alesan ngejar dosen buat
acc kayanya kok pada bosen ya denger alasan-alasan saya ini.
Jadi langsung saja ke
ceritanya...